Metode
Ilmiah (Definisi, Tujuan, Langkah-langkah)
Nama : Widiastuti
Universitas Gunadarma
2015-2016
Metode Ilmiah (Definisi, Tujuan, Langkah-langkah)
Definisi
Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah.
Metode
ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (Almadk ,1939).
Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Metode
ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. (wikipedia)
Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
1)
Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis,
menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang
ada.
2)
Untuk mengorganisasikan fakta
3)
Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang
diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4)
Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari
penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi
temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5)
Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang
teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Langkah-langkah Metode Ilmiah
1)
Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris
yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang
terkait di dalamnya.
2)
Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan
hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan
membentuk konstelasi permaslahan.Disusun secara rasional berdasrakan
premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan
faktor-faktor empiris yang relefan dengan permasalahannya.
3)
Perumusan hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan
jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari
kerangka berpikir yang dikembangkan.
4)
Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan
dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta
yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
5)
Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis
yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian
terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima.
Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang
cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
Secara umum metode penulisan ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
Observasi Awal
Setelah
topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk
melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan
informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui
pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang
sesuai.
§ Gunakan
semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
§ Kumpulkan
informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
§ Lakukan
eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
Mengidentifikasi masalah
Permasalahan
merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan
dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara
menyimpan energi surya di rumah?
§ Batasi
permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
§ Pilih
permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
§ Pilih
permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.
Merumuskan atau menyatakan hipotesis
Hipotesis
merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang
diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum
penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran
hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang
perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar
bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
§ Gunakan
pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
§ Rumuskan
hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
Melakukan Eksperimen
Eksperimen
dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis
variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel kontrol.
Varibel
bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat
adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel
bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan
tetap.
§ Usahakan
hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
§ Pertahankan
kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
§ Lakukan
eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
§ Catat hasil
eksperimen secara lengkap dan seksama.
Menyimpulkan Hasil Eksperimen
Kesimpulan
proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana
hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil
eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat
dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk
penelitian lebih lanjut.
Jika hasil
eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
§ Jangan ubah
hipotesis
§ Jangan
abaikan hasil eksperimen
§ Berikan
alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
§ Berikan
cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab
ketidaksesuaian
§ Bila cukup
waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.
LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN ILMIAH :
1. Masalah:
berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis,
sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik
memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang
diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2. Rumusan
masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah,
dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3. Pengajuan
hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan.
Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil
penelitian sebelumnya.
4. Metode/strategi
pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih
metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5. Menyusun
instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan,
maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data,
misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan
layak untuk mengukur variabel penelitian.
6. Mengumpulkan
dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang
kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat
uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara
kualitatif.
7. Simpulan:
Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui
kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat
dibuktikan kebenarannya.
Sumber dan
referensi :
Super!!
BalasHapus